Minggu, 26 Mei 2013

2 Bulan Jadi Mantan :D

pictures from curhatcintaku.blogspot.com

Baru jadian 6 bulan, aku dan Jeremi sering sekali bertengkar. Sampai pada suatu hari, pertengkaran kami berada di puncaknya. Terjadilah pertengkaran yang paling sengit dari sebelumnya, tepatnya hari senin sepulang sekolah di lapangan parkir sekolah.
            “Putus??!!!”
            “Iya, aku mau putus dari kamu. Aku udah bosen liat tingkah kamu yang seenaknya..!!”
Jeremi mulai membentakku tanpa henti, sehingga aku tidak tahan untuk balas membentaknya juga.
“Oke, fine. Aku juga benci selalu dikekang dan dilarang sama kamu. Aku juga mau putus..!!!”
“Ya udah, mulai sekarang kita gak ada hubungan apa-apa lagi..!!”
“Silahkan, dengan senang hati. Aku bakal balikin semua barang dari kamu.!!” Aku mendongak menatap wajahnya sambil melotot.
“Gak perlu. Bakar aja semua dan jangan lupa hapus semua foto kita berdua di semua jejaring sosial..!!!”
Selesai mendengar kalimat itu, aku langsung berbalik meninggalkan Jeremi. Ya, akhirnya aku harus pulang naik angkot karena pertengkaran kali ini sangat tidak kusangka bisa terjadi, awalnya Jeremi masih berniat mengantarku pulang.
Beberapa hari kemudian...
“Ket, liat tuh mantan kamu lagi jalan sama cewek..”
Aku langsung menoleh dan melihat ke arah yang ditunjuk Ressy, teman dekatku di kelas.
“Waduh, cantikan dia sih dibanding kamu..”
Aku langsung memukul bahu Ressy. “Kamu tuh kok malah mau manas-manasin aku aja sih? Kamu kan temen aku jadi mestinya belain aku dong...!!”
Ressy menatapku dengan kesal. “Ya, kalo aku sih kasih pendapat yang jujur ya. Kamu tuh mestinya introspeksi, siapa tau kamu bisa balikan sama Jeremi sebelum dia diambil yang laen..”
“Apaan sih? Kayaknya gak perlu deh aku balikan sama dia lagi, ibarat nasi dia itu udah basi...!!” Aku berkata sambil melangkah meninggalkan Ressy masuk ke dalam kelas.
***
Hari ini tanggal 2 Februari 2013, tepat satu bulan aku putus dengan Jeremi. Yang benar saja, aku muak karena setiap hari aku selalu melihat dia di sekolah. Kelas kami berjauhan, anehnya dia selalu ada di setiap penglihatanku. Dan entahlah, apakah cewek yang selalu bersama dia itu pacar barunya atau bukan. Seharusnya, aku gak perlu ngepoin dia.
“Eh, ngeliatin apa sih kamu?”
Ressy tiba-tiba muncul dan mengagetkanku yang sedari tadi duduk sendirian di bangku panjang di depan kelas.
“Wah, ngeliatin Jeremi tuh kayaknya? Ngaku aja, Ketti, pasti kamu cemburu kan ngeliat dia sama cewek itu?”
“Ressy, aku tuh langsung setuju pas dia bilang putus. Jadi, artinya aku tuh udah gak punya perasaan apa-apa lagi ke dia, ngerti?”
Seperti biasa ketika Ressy mulai membahas soal Jeremi, aku langsung pergi meninggalkan dia. Aku langsung masuk ke kelas.
Di kelas, aku langsung disapa oleh cowok paling pintar di kelas. Namanya Imam, penampilannya sih lumayan rapi tapi sayang mukanya gak ganteng kayak Jeremi.
“Ketti, aku denger kamu udah hampir sebulan putus dari Jeremi?”
Aku mengangguk. “Iya, kenapa ya?”
“Kamu mau gak jadi pacar aku?”
Terkadang, Tuhan membukakan kesempatan buat kita menyalurkan hasrat untuk balas dendam. Bagiku, inilah jalan yang Tuhan kasih buat aku.
Beberapa hari kami jadian, aku selalu ngajak Imam jalan-jalan berdua keliling sekolah. Tempat paling favorit kami di sekolah sih gak ada, karena di mana Jeremi sedang berdua sama pacarnya di situlah aku akan berduaan juga sama Imam. Ya, jadi jatuhnya bukan berduaan tapi berempat.
Aku seringkali mencuri-curi pandang ke arah Jeremi. Jujur saja aku mau dia jealous melihatku bermesraan dengan Imam. Namun secara tidak terduga, pacar baru Jeremi yang bernama Keysha malah menghampiri kami.
“Eh, kamu tuh ada masalah apa lagi sih sama Jeremi?!!”
Keysha langsung mendorongku dari belakang tanpa sepengetahuanku. Kalau saja Imam tidak cepat merespon, aku pasti sudah jatuh ke lantai.
“Maksud kamu apa ya? Jeremi itu bukan urusan aku lagi, dia tuh cuma mantan aku alias bekas..!!”
Aku menjawab sambil balas mendorongnya. Ya, maklumlah pertengkaran antar cewek kalau nggak jenggut-jenggutan, perang mulut, ya main dorong-dorongan.
“Tapi kamu tuh ada di mana-mana tau gak? Ngaku aja deh, kalo kamu tuh mau ngintai Jeremi kan?!!”
Jeremi langsung datang dan mencoba menengahi.
“Apa-apaan sih ini ribut-ribut pada ngomongin aku?”
Aku langsung menunjukkan ekspresi mau muntah ketika mendengar Jeremi menggunakan kalimat itu. Ya, bagaimana tidak?
“Eh, kamu tuh gak perlu GR dunia-akhirat kayak gitu ya. Kamu tuh cuma mantan aku. Apa kamu gak liat kalo aku udah punya cowok baru yang jelas lebih pinter dibanding kamu?”
Jeremi tertawa sementara Imam langsung kepedean mendengarku memujinya.
“Dia boleh lebih pinter dibanding aku, tapi soal tampang kamu pasti gak bisa ngakuin kalo dia ngalahin aku..”
Mendengar itu, Imam langsung tersinggung.
“Sialan, maksud kamu tampang aku jelek? Jaga bacot kamu ya, Ketti aja gak nolak pas aku nembak dia..”
Jeremi tertawa.
“Oke, sori aku gak mau bahas yang gak penting. Kamu jagain aja mantan aku itu biar dia gak nyari masalah lagi sama kami berdua..”
Selesai bicara, Jeremi langsung menarik Keysha dan berbalik meninggalkan kami. Rasanya kesal sekali, aku tidak tahu lagi harus berbuat apa setelah ini.
***
“Bener kan tebakan aku? Kamu pasti diputusin Imam gara-gara Jeremi kan?”
“Sembarangan. Kami tuh putus karna memang gak cocok..”
“Udahlah, Ketti, gak usah nyangkal. Banyak kok yang kemaren liat kalian ribut di deket kantin..”
“Oh, berarti kamu denger dari orang dong bukannya nebak?”
Ressy langsung mengacungkan tinjunya seperti mau memukulku. Tapi tentu saja ia melakukan itu karena kesal, tidak mungkin dia memukul sahabat dekatnya.
Seperti biasa, kami sedang duduk berdua di bangku di depan kelas.
Sialan, Imam yang mukanya gak seberapa malah mutusin aku. Berani sekali dia, padahal baru terhitung 10 hari sejak dia nembak aku. Baiklah, aku mesti cari cara lain agar  bisa membuat Jeremi menyesal mutusin aku.
“Kamu mesti bantu aku cari pacar lagi..”
“Ketti, kamu tuh baru dua kali pacaran dan terakhir kamu pacaran gak nyampe dua minggu. Aku bisa baca pikiran kamu, kamu tuh masih sayang sama Jeremi..”
Ressy menepuk-nepuk bahuku.
“Ressy, udah deh. Aku sama dia tuh gak ada apa-apanya lagi, dia tuh mantan aku dan aku mantan dia jadi gak ada yang perlu dibahas lagi...!!!”
Ressy tak menjawab. Dia menatapku, namun sesekali dia melihat ke atas, ke arah di sampingku. Aku langsung menoleh ke arah yang dilihatnya. Aku langsung mendongak ketika menyadari siapa yang sedang berdiri di depanku.
“Kita memang udah putus dan gak ada yang perlu dibahas lagi. Aku salut, kamu tuh cewek paling aneh yang pernah aku temui. Yang kamu pikirin tuh cuma diri kamu sendiri..!!!”
Aku benar-benar tidak tahu sejak kapan Jeremi berdiri di situ. Dan aku juga tidak tahu sejauh mana dia mendengar percakapan kami sampai-sampai dia langsung membentakku seperti itu. Sampai aku tidak tahu harus menjawab bentakannya bagaimana, dia malah langsung berbalik meninggalkan kami. Meninggalkan aku yang sedikit bingung karena kemarahannya itu.

Dua hari kemudian..
Tanggal 14 Februari 2013, hari Valentine. Dulunya aku mengira hari ini akan bertukar bingkisan dengan Jeremi. Dia pacar pertamaku jadi aku belum pernah tahu sebagaimana luar biasanya perasaan seorang cewek bisa berbagi kasih sayang berdua dengan pasangannya pada hari Valentine seperti ini.
Sekarang aku berjalan sendirian memutari gedung sekolah. Awalnya aku pikir bisa menghilangkan bosan, tapi yang ada aku malah iri melihat pasangan-pasangan yang sedang beromantisme di sana-sini.
Sial, yang ada di depan sana itu mantanku. Jeremi sedang memegang bingkisan cokelat bersama Keysha. Nampaknya dia tidak tahu aku sedang mengintipnya dari sini. Aku harus buru-buru kabur sebelum dia melihatku.
“BRAKKKK.....!!”
“Ya ampun, udah perlu kacamata kayaknya. Masa tempat sampah segede gini gak keliatan?” Seseorang berseru.
Terlalu emosi, gak sengaja aku malah menendang tempat sampah. Yang benar saja, aku juga jatuh terduduk karena terpeleset sampah yang berhamburan.
Suasana mulai ramai dan mulai banyak yang menyorakiku.
Tiba-tiba seseorang mengulurkan tangan ke hadapanku. Aku tidak melihat dulu wajahnya namun langsung saja menerima uluran tangannya dan dia membantuku berdiri.
“Kamu tuh kenapa sih? Kalo jalan tuh liat-liat dong..”
Mendengar suara itu, aku langsung membatalkan diri untuk mengucapkan terima kasih. Astaga, ternyata Jeremi yang malah membantuku berdiri..!!
“Liat tuh seragam kamu jadi kotor kayak gini..”
Aku kaget sekali. Jeremi malah sekarang membantuku membersihkan seragamku yang kotor sebisanya.
“Jeremi? Udah-udah, aku bisa bersihin sendiri kok..”
Aku langsung menepis tangannya dari tubuhku. Namun Jeremi langsung menangkap tangan kananku dan memegangnya erat. Aku mendongak.
Cukup lama kami saling pandang. Dan tak tahu kenapa bisa, air mataku mulai mengalir.
Jeremi nampak kebingungan dan mulai menyeka air mataku.
“Sayang, apa-apaan sih? Ngapain kamu pegang-pegang tangan dia?!!!”
Keysha mulai menengahi dan sibuk mengoceh, aku langsung menarik tanganku dan pergi meninggalkan mereka.
Kenapa? Kenapa tiba-tiba aku menangis tepat di depan mata Jeremi? Ini pertama kalinya aku menangis di hadapannya dan aku tidak tahu kenapa air mataku bisa mengalir begitu saja tanpa sebab.
***
Tanggal 2 Maret 2013, hari ini tepat 2 bulan aku putus dengan Jeremi. Rasanya menyebalkan, kesepian, campur aduk dan tak karuan perasaanku saat ini. Aku tidak menyangka dia bisa bertahan sebulan lebih pacaran dengan Keysha. Sementara aku, aku tidak punya gairah sama sekali untuk mencari pacar lagi. 
Aku baru tahu gak enaknya jadi seorang mantan, ketika aku harus membiarkan mantanku bahagia dengan orang lain, ketika aku harus berpura-pura bahagia karena telah lepas darinya. Jadi seorang mantan itu ternyata sangat merepotkan, padahal baru dua bulan. Lalu, bagaimana kalau harus selamanya?
Lamunanku sudah jauh, tiba-tiba sekelebat bayangan pemuda duduk di sampingku dengan jarak sekitar 50 cm dariku. Akhirnya aku tidak duduk sendirian lagi di sini, di bangku panjang di depan kelasku.
“Ketti, maafin aku ya udah mutusin kamu...”
Aku langsung menoleh. Aku kenal betul suara itu.
“Aku nyesel kenapa aku harus nyebutin kata putus waktu itu. Waktu itu aku emosi banget, soalnya kamu selalu seenaknya, kamu terus-terusan ngebantah aku, ego kamu tuh terlalu tinggi untuk...”
Aku menyela, belum selesai Jeremi bicara aku tidak tahan ingin langsung memotong.
“Seperti biasa ya, kamu tuh selalu nyalahin aku? Barusan kamu bilang nyesel tapi ujung-ujungnya ngomongin kekurangan aku lagi. Aku tuh bosen tau nggak?”
“Oke. Please maafin aku. Aku udah mutusin Keysha. Aku pengen kita balikan lagi. Aku sadar satu-satunya cewek yang paling aku sayang itu kamu..”

Aku terharu sekali mendengar kata-kata itu. Aku langsung berdiri dan menghambur memeluk Jeremi. Ternyata Tuhan masih memberi aku kesempatan. Aku bahagia, aku berharap cukup 2 bulan aku merasakan jadi mantan. Aku tidak mau kalau harus selamanya.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar